SlideShow

0

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN


Tugas Manajemen Pemasaran




Disusun Oleh :
Achmad Rizal Syaifuddin M                      (10410100043)
Pande Gede Sukrawan                                (10410100045)


SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012

-----------------------------------------------------------------------------------

Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
Perilaku konsumen adalah perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Dan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Ya, pemasar wajib memahami konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan. Alasan mempelajari perilaku konsumen antara lain :

1. Analisis ini akan membantu para manajer untuk :
a. Mendesain bauran pemasaran
b. Mensegmen pasar bisnis
c. Memposisikan dan mendiferensiasikan produk
d. Melaksanakan analisis lingkungan
e. Mengembangkan studi riset pasar
2. Perilaku konsumen harus memainkan peranan yang penting dalam pengembangan kebijakan public
3. Studi terhadap hal ini akan memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif
4. Analisis konsumen memberikan pengetahuan menyeluruh tentang perilaku manusia
5. Studi perilaku konsumen juga memberikan tiga jenis informasi :
a. Orientasi Konsumen
b. Fakta-fakta tentang perilaku manusia
c. Teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran


Apa yang dimaksud dengan Element pemasaran?
Elemen Marketing ada Sembilan yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok :
     Strategy (Segmentasi, Targeting, Positioning atau STP) untuk memenangkan Mind-share, diteruskan dengan
     Tactick (Differentiation, Marketing Mix, Selling atau DMS) untuk memenangkan Market-share, dan diakhiri dengan
     Value (Brand, Service, Process atau BSP) untuk memenangkan Heart-Share

“Strategi”
Dalam membangun strategi yang kukuh, pertama-tama perusahaan harus mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi-bagi pasar tersebut ke dalam segmen-segmen berdasarkan kondisi psikografis, demografis, geografis, dan behavior tertentu. Dari sini, kemudian perusahaan akan dapat memilih satu atau beberapa segmen tersebut yang akan dijadikan target pasar. Dan setelah itu, perusahaan akan dapat memosisikan produk, merek, dan perusahaan tersebut di dalam benak pelanggan target pasar tersebut. Positioning adalah janji yang diberikan produk, merek, dan perusahaan kepada pelanggannya.
“Segmentasi Pasar”
Segmentasi Pasar adalah proses menempatkan Konsumen dalam subkelompok di Pasar Produk, sehingga pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi perusahaan. Suatu proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogen dan membuat tawaran yang kuat secara khusus untuk mereka
Dengan kata lain Segmentasi Pasar adalah Proses mengkotak kotakan Pasar yang heterogen kedalam potensial Customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari Geografi, Demografi, Psikografi,dan Behavior (Tingkah Laku)
Contoh:
Produk Ayam Goreng Kremesan akan mengambil Segmen Variabel Psikografi dimana segmen kelas sosial menengah bawah adalah menjadi segment pasar Ayam Goreng Kremesan ini. Mass marketing menawarkan basic functional benefits pada kemungkinan biaya yang paling rendah  yang biasanya dalam arti:
              •    standarisasi suatu produk,
                  memproduksi dengan biaya rendah dalam jangka panjang,
                   memproduksi produk homogen
                  menjual melalui basic distribusi channels dengan sedikit layanan

“Targeting”
Proses pemilihan segmen pasar yang akan dilayani perusahaan. Dari sini perusahaan dapat memilih satu atau beberapa segmen tersebut yang akan dijadikan target pasar
Contoh:
Untuk kasus Produk Ayam Goreng Kremesan.
Setelah perusahaan mampu mengindentifikasi Segmen pasar dimana dalam hal ini kita mengambil Segmen tingkat sosial, maka selanjutnya Segmen tingkat sosial menengah bawah akan menjadi sasaran atau target pemasaran.

“Positioning”
Positioning ini mengacu pada teori dimana Positioning Produk harus Jelas, Berbeda dan memiliki nilai lebih. Positioning adalah salah satu kunci kekuatan dan kesuksesan. Selama ini, positioning dikenal sebagai strategi untuk menguasai pikiran konsumen dengan penawaran perusahaan kita. Positioning adalah upaya membangun kesan di benak konsumen bahwa perusahaan kita layak dipercaya dan kompeten.
Dalam hal positioning: mis Produk Ayam Goreng Kremesan akan kita posisikan sebagai Produk Ayam Goreng dengan rasa yang sama dengan Ayam Goreng Kremesan yang sudah terkenal namun harganya terjangkau oleh Masyarakat kalangan bawah (Murah).
Atau dengan kata lain yang lebih simple adalah Ayam Goreng Kremesan dengan rasa yang enak dan harga murah.
Uji Studi Positioning Produk
Yang perlu diperhatikan adalah apakah setelah kita meluncurkan produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dengan alasan bahwa produk yang kita bikin itu sesuai dengan kebutuhannya,berbeda dari produk pesaing, memiliki nilai tambah buat konsumen.
Untuk itu dalam melakukan kajian atas positioning Produk maka tingkat kepuasan antara yang kosnumen beli (mengeluarkan uang) sebanding dengan Produk yang kita janjikan (yang didapat).
Sudah barang tentu kita memerlukan Questionnaire lebih menekankan Apakah Produk Kita berbeda dari Produk Pesaing dari segi rasa, harga, kemasan, cara penyajian dsb
Dengan demikian dibenak konsumen Produk yang mereka beli haruslah ada kesan lain atau berbeda dengan pesaing.

“Tactik”
Untuk memenuhi janji tersebut, perusahaan harus membangun diferensiasi yang solid.
Selanjutnya, agar diferensiasi yang dibangun perusahaan kukuh, perusahaan harus mem-back up diferensiasi tersebut dengan marketing mix (strategi produk, harga, distribusi, dan promosi) yang kukuh pula.
Setelah marketing mix, selanjutnya perusahaan juga harus menyusun strategi selling-nya dengan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

“Value”
Semua langkah yang dilakukan terhadap produk, sesungguhnya adalah bagian dari upaya untuk membangun merek. Merek tidak sekadar sebuah nama. Bukan juga sekadar sebuah logo atau simbol.
Merek adalah "payung" yang merepresentasikan produk atau layanan Anda.
Merek merupakan cerminan value yang perusahaan berikan kepada pelanggan.
Itulah sebabnya mengapa ia menyebutnya sebagai "value indicator".
Selanjutnya, perusahaan juga harus membangun konsep service. Apakah bisnis perusahaan itu adalah hotel, jualan bakso, menawarkan asuransi, atau membikin mobil, semuanya haruslah merupakan bisnis service--"Every business has to be a service business."
Dan akhirnya, komponen terakhir dari sembilan elemen pemasaran adalah proses. Ujung-ujungnya, pembenahan proses ini diarahkan untuk menciptakan kualitas sebaik mungkin, biaya serendah mungkin, dan waktu penyampaian secepat mungkin.

Apa yang dimaksud dengan Strategi Produk?
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan. Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka.

Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah pengertian tentng hakekat produk di mata pembeli. Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.

Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level. Level pertama adalah core product yaitu suatu produk yang fungsinya merupakan alasan dasar konsumen untuk membelinya. Contoh sederhana dari core product adalah pakaian, fungsinya dasarnya untuk melindungi tubuh manusia. Actual product adalah fitur-fitur yang ada pada produk untuk menambah nilainya. Misal desain yang menarik, nama merk, dan kemasan. Augmented product adalah tambahan manfaat-manfaat yang tidak terpikirkan oleh konsumen tapi akan memberi kepuasan bagi mereka, seperti garansi.

Produk juga digolongkan berdasarkan tujuan konsumen membeli barang secara umum. Produk yang dibeli oleh konsumen untuk kepentingan sendiri disebut consumer product. Produk yang dibeli oleh konsumen untuk kepentingan organisasi atau bisnisnya disebut business atau industria product. Produk bisnis bisa dikatakan sebagai produk yang dibeli untuk dijual lagi.

Consumer product dibedakan menjadi empat yaitu : convinience product,shopping product, dan specialty product. Convinience product adalah produk yang sering dibeli langsung, harganya rendah, biasanya kegiatan promosi dilakukan melalui mass advertising. Shopping product adalah produk sekunder yang harganya lebih mahal daripada convenience product. Produk jenis ini digunakan untuk memenuhi kkebutuhan sekunder manusia. Dalam proses pembeliannya, orang memerlukan waktu untuk membandingkan baik dengan cara survey maupun tes. Unsought product adalah produk yang sering tidak terpikir untuk dibeli konsumen, contohnya asuransi, tanah kuburan, dan ensiklopedi. Barang industrial dibagi menjadi tiga golongan yaitu bahan baku dan bahan pembantu, bahan pendukung, dan barang modal.

Dari berbagai faktor yang diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk tingkat produk individual, tiga diantaranya perlu mendapat perhatian khusus. Ketiga faktor tersebut adalah atribut 
produk, penggunaan merek dagang, dan kemasan .

Sebagian bear perusahaan menghasilkan lebih dari satu seri produk. Tiap seri produk. Tiap seri produk seringkali terdiri lebih dari satu jenis produk. Sayangnya tidak semua seri dan jenis produk memberikan sumbangan hasil penjualan dan keuntungan yang sama.Oleh karena itu, pengelolaan tiap seri dan jenis produk juga tidak sama. Kapasitas produk menyumbang keuntungan ditentukan oleh jumlah satuan produk yang terjual tiap masa tertentu dan besarnya contribution margin. 
Contribution margin adalah selisih antara harga jual per satuan produk dan biaya variabelnya .

Karena berbagai macam alasan perusahaan dapat memutuskan memperluas usaha bisnisnya. Upaya perluasan bisnis tersebut dapt dilakukan dengan memproduksi produk baru dengan mutu, bentuk, ukuran dan harga yang lebih rendah dari produk lama. Strategi menambah jenis produk baru seperti ini disebut downward stretching yaitu memproduksi produk yang mutu, bentuk dan harganya lebih tinggi dari produk lama. Di samping itu perusahaan juga dapat memperluas usahanya dengan jalan product line-filling, yaitu menambah jenis produk bau pada seri-seri produk yang sudah berjalan .


Hal lain yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun produk adalah adanya kenyataan bahwa setiap jenis produk mempunyai siklus kehidupan yang terdiri dari empat tahap. Keempat, tahap pertumbuhan, tahap kematangan dan tahap penurunan. Masing-masing tahap siklus kehidupan produk memerlukan strategi pemasaran yang berbeda.

 
Apa yang dimaksud dengan komunikasi Pemasaran?
Komunikasi pemasaran adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta emndorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang

“Unsur”
Dua unsur pokok dalam komunikasi pemasaran, yaitu:
                    Komunikasi : Proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatumedia kepada penerima agar mampu memahami maksud pengirim.[2]
                    Pemasaran : Sekumpulan kegiatan dimana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) tentang informasi produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggannya.

“Bauran Komunikasi Pemasaran”
Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu:[3]
                   Iklan : Adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non personal yang dibiayai dan bersifat persuasif dan promosi tentang produk, jasa atau ide oleh sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam media.
                   Promosi penjualan : Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.
                   Acara dan pengalaman : Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
                  Hubungan masyarakat dan publisitas : Beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
                  Pemasaran langsung : Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan.
                  Pemasaran interaktif : Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, dan menciptakan penjualan produk dan jasa.
                  Pemasaran dari mulut ke mulut : Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
                  Penjualan personal : Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.


“Model Makro Proses Komunikasi”
Model makro adalah model komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen. Dua elemen sebagai pihak utama yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen lainnya merepresentasikan alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat elemen merepresentasikan fungsi komunikasi utama yaitu penyandian, pengartian, respons, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan yang dapat menganggu proses komunikasi.

“Model Mikro Respons Konsumen”
Model mikro komunikasi pemasaran berkonsentrasi pada respons spesifik konsumen terhadap komunikasi. Ada empat model hirarki respons klasik yaitu AIDA, Hirarki Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku.
                  Kesadaran : Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak menyadari produk, tugas komunikator adalah membangun kesadaran dengan memperkenalkan produk dengan informasi awal seperti nama produk.
                  Pengetahuan : Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen sasaran mungkin memiliki kesadaran tapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan sangat penting untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang dimiliki sasaran tentang produk menjadi lengkap.
                  Rasa suka : Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang mereka rasakan tentang merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa membangkitkan rasa suka konsumen sasaran terhadap produk.
                  Preferensi : Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi tidak lebih baik dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun preferensi konsumen dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur lain terhadap pesaing.
                  Keyakinan : Komunikator harus membangun dan memperkuat keyakinan dan minat konsumen sasaran untuk membeli.
                  Pembelian : Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat yang kuat, namun tidak cukup tergerak untuk membeli.
Komunikator harus mengarahkan konsumen agar mengambil langkah terakhir untuk membeli dengan cara menawarkan produk dengan harga terjangkau, menawarkan premi, atau membiarkan konsumen mencoba produk.
0

KONVERSI BILANGAN DECIMAL, BINNER DAN HEXA dan TRANSPORT LAYER


RESUME PERTEMUAN 4-5
       JARINGAN KOMPUTER DAN KEAMANAN DATA
                                                                          

Nama               : Pande Gede Sukrawan
             NIM                : 10.41010.0045
             Program           : S1 (Strata Satu)
             Jurusan            : Sistem Informasi
                       
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KONVERSI BILANGAN DECIMAL, BINNER DAN HEXA

FORMAT DATA
  • Bit (Binary digit)
Claude E. Shannon pertama kali menggunakan kata bit dalam sebuah karya ilmiah pada tahun 1948. Ia menjelaskan bahwa kata tersebut berasal dari John W. Tukey, yang pada tanggal 9 Januari 1947 menulis sebuah memo kepada Bell Labs. Di dalam memo tersebut, beliau memendekkan kata "binary digit" (digit biner) menjadi "bit".
Bit bekerja seperti saklar lampu, dalam arti sebuah bit bisa "menyala" atau "mati". Sebuah bit dapat bernilai "satu" atau "nol", "benar" atau "salah". Bit juga dapat memuat informasi untuk membedakan dua hal yang bertentangan satu sama lain.

  • Byte
Byte adalah sebuah kumpulan bit. Saat pertama kali digunakan, byte mempunya panjang yang tidak tetap. Sekarang, byte umumnya mempunyai panjang sebesar delapan bit. Byte yang mempunyai panjang delapan bit juga dikenal sebagai octet
    •   Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan Sign maka range nya mulai dari :
-128  s/d 127,
    • Jika digunakan untuk merepresentasikan bilangan unsign maka range nya mulai dari :
0     s/d 255


Sistem Bilangan
  • Bilangan Biner
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.

  • Bilangan Desimal
    Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10.

  • Bilangan Hexadesimal
    Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F.
    Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut:
            0hex    =          0dec    =          0oct                 0          0          0          0         
            1hex    =          1dec    =          1oct                 0          0          0          1         
            2hex    =          2dec    =          2oct                 0          0          1          0         
            3hex    =          3dec    =          3oct                 0          0          1          1 
        
            4hex    =          4dec    =          4oct                 0          1          0          0         
            5hex    =          5dec    =          5oct                 0          1          0          1         
            6hex    =          6dec    =          6oct                 0          1          1          0         
            7hex    =          7dec    =          7oct                 0          1          1          1         

            8hex    =          8dec    =          10oct               1          0          0          0         
            9hex    =          9dec    =          11oct               1          0          0          1         
            Ahex   =          10dec =          12oct               1          0          1          0         
            Bhex    =          11dec =          13oct               1          0          1          1         

            Chex    =          12dec =          14oct               1          1          0          0         
            Dhex   =          13dec =          15oct               1          1          0          1         
            Ehex    =          14dec =          16oct               1          1          1          0         
            Fhex    =          15dec =          17oct               1          1          1          1       

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner
(19)10 = ( ......... )2
Caranya:   19 : 2 = 9 sisa 1
9 : 2 = 4 sisa 1
4 : 2 = 2 sisa 0
2 : 2 = 1 sisa 0
1 : 2 = 0 sisa 1
Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai, dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas.  Jadi hasilnya : (19)10 = ( 10011 )2

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal
Contoh :  (10011)2 = ( ......... )10
Caranya:   1x24 + 0x23 + 0x22 + 1x21 + 1x20
16 + 0 + 0 + 2 + 1 = 19              
Pangkat adalah nomor bit dihitung dari kanan dan dimulai dengan bit nomor 0.
Jadi hasilnya : (10011)2 = ( 19 )10

Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Hexadecimal
Contoh :   (49)10 = ( ......... )16
Caranya:   49 : 16 = 3 sisa 1
3 : 16 = 0 sisa 3               
Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai. Dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas.
Jadi hasilnya : (49)10 = ( 31 )16

Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Hexadecimal
Contoh :  (1011101)2 = ( ......... )16
Caranya:   kelompokkan bilangan biner menjadi 4-bit, 4-bit dari kanan (LSB), kemudian koversikan 4-bit tersebut ke bilangan Hexadecimal
Hasil pengelompokkannya sbb: (101) dan (1101)
(101)2 = (5)16    dan (1101)2 = (D)16
Jadi:  (1011101)2 = ( 5D )16

Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan Biner
Contoh :  (1F5)16 = ( ......... )2
Caranya:   Setiap digit bilangan Hexadecimal dikonversi ke 4-bit bilangan biner, kemudian gabung bilangan biner tersebut.
(1)16 = (0001)2
(F)16 = (1111)2
(5)16 = (0101)2
Jadi:  (1F5)16 = ( 0001 1111 0101)2
sumber : klik disini
------------------------------------------------------------------------------------------------------
TRANSPORT LAYER
TCP/IP (Transport Control Protocol/Internet Protocol)
Merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer dan memungkinkan komputer berbagai jenis dan berbagai vendor serta berbeda sistem operasi untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
Protokol pada Transport Layer TCP/IP terdiri atas : TCP dan UDP.

  • UDP adalah protokol yang sifatnya unreliable dan connectionless.
  • TCP adalah protokol yang sifatnya reliable dan connection-oriented.
Setiap proses pada aplikasi harus mendefinisikan protokol transport mana yang akan digunakan. Contoh: HTTP, FTP, SMTP menggunakan TCP, sedangkan DNS, Internet Telephony menggunakan UDP.

Sebuah host dapat memberikan layanan lebih dari satu proses, hal ini terjadi karena Transport Layer mampu memberikan layanan multiplexing

TCP merupakan reliable data transfer karena TCP menjamin pengiriman pesan sampai ditempat tujuan melalui: flow control, congestion control, acknowledgment, timer.
Multiplexing

Dalam jaringan TCP/IP beberapa proses dapat dikirimkan secara bersama-sama dari sebuah host melalui multiplexing.
Seperti diketahui, masing-masing proses dibedakan berdasarkan nomor Port.
Ilustrasi Multiplexing
(Source: www.tcpipguide.com)