SlideShow

0

Transaction locking

Sebuah transaksi adalah unit eksekusi program yang mengakses dan mungkin mengubah beberapa item data. Dalam Konsep transaksi di database harus di penuhi empat sifat database agar integritas database tetap terjaga. Adapun ke-empat sifat tersebut adalah :

  • Atomicity: Setiap transaksi harus dijamin untuk dapat sukses dalam melakukan aksinya atau jika gagal, maka tidak berpengaruh apapun terhadap database.
  • Consistency: Setiap transaksi adalah sebuah aksi kombinasi secara logikal dari sebuah state database yang konsisten ke state yang lain dengan tetap menjaga kekonsisten-an database tersebut .
  • Isolation: Meskipun ada beberapa transaksi yang berlangsung bersamaan, masing-masing transaksi tidak boleh mengetahui transaksi lain yang sedang berlangsung. Hasil transaksi sementara harus disembunyikan dari transaksi lain yang sedang berlangsung . (level transparansi transaksi dapat di set)
  • Durability: Setelah sebuah transaksi sukses dilakukan, perubahan-perubahan yang dibuatnya terhadap database bersifat permanen, bahkan jika terjadi kegagalan sistem sekalipun.

Contoh dari penerapan keempat sifat transaksi database didalam menjalankan sebuah transaksi, terdapat beberapa transaction manager pada setiap site yang bertugas untuk menjalankan prosedur -prosedur tertentu untuk menjamin ACID property. 4 Hal pokok yang dilakukan oleh Transaction Manager yaitu :
  • Menjadwalkan operasi dari sebuah transaksi
  • Menggunakan mekanisme commit dan rollback untuk menjamin atomicity
  • Menggunakan mekanisme lock untuk konsistensi dan pelaksanaan transaksi yang concurrent serta isolation untuk menjamin transparansi transaksi pada level user .
  • Sebuah loged digunakan untuk menjamin durability ketika sistem mengalami crash / failure .
  • Sebuah transaksi dimulai ketika statement SQL di eksekusi pertama kali .

Transaksi ini berakhir ketika terjadi satu dari 4 hal berikut :
  • Statement COMMIT atau ROLLBACK di isukan, definisi commit dan rollback Selain menggunkan commit juga dapat digunakan save point
  • Eksekusi statement DDL atau DCL
  • Ketika user keluar dari iSQL*Plus
  • Sistem crash

LOCK CONFLICTS
waktu tunggu terhadap session yang lain ketika session pertama sedang dalam proses transaksi.
Penyebab terjadinya lock conflict :
  • Perubahan yang tidak do commit (uncommitted changes)
  • Transaksi yang berjalan lama
  • Penguncian tingkat tinggi yang tidak diperlukan

Untuk mengatasi lock conflict yang terjadi dapat dilakukan daengan cara sebagai berikut :
  • Session yang memegang kendali terhadap lock tersebut harus melepaskannya dengan cara COMMIT atau ROLLBACK
  • Pada keadaan emergency, dimungkinkan bagi administrator untuk mengakhiri session yang sedang memegang kendali lock dengan cara menekan tombol kill session 

DEADLOCK
Terjadi bila dua atau lebih session, saling menunggu data yang sedang saling terkunci (lock) oleh masing masing session. Karena saling menunggu satu sama lainnya, maka tidak ada satupun diantara mereka dapat menyelesaikan transaksi mereka untuk mengatasi lock conflict yang terjadi. Oracle server secara otomatis akan mendeteksi kemungkinan deadlock yang akan terjadi dan segera mengatasinya dengan cara melakukan perintah ROLLBACK.
0

TRIGGER SQL

Trigger adalah blok PL/SQL atau prosedur yang berhubungan dengan table, view, skema atau database yang dijalankan secara implicit pada saat terjadi sebuah event. Trigger merupakan store procedure yang dijalankan secara automatis saat user melakukan modifikasi data pada tabel. Modifikasi data yang dilakukan pada tabel yaitu berupa perintah INSERT, UPDATE, dan DELETE. INSERT , UPDATE dan DELETE bisa digabung jadi satu trigger yang dinamakan Multiple Trigger.

Tipe trigger :

  •  Application trigger : diaktifkan pada saat terjadi event yang berhubungan dengan sebuah aplikasi
  •   Database trigger : diaktifkan pada saat terjadi event yang berhubungan dengan data (seperti operasi DML) atau event yang berhubungan dengan sistem (semisal logon atau shutdown) yang terjadi pada sebuah skema atau database


Trigger timing adalah waktu kapan trigger diaktifkan. Ada tiga macam trigger timing, yaitu :

  • BEFORE : trigger dijalankan sebelum DML event pada table
  • AFTER : trigger dijalankan setelah DML event pada table
  •  INSTEAD OF : trigger dijalankan pada sebuah view.

Terdapat tiga kejadian (event) umum yang dapat menyebabkan trigger dipicu :
  • INSERT, berarti trigger dijalankan ketika terdapat sejumlah data baru yang diinput
  • UPDATE, berarti trigger dijalankan ketika terdapat data / record yang diubah
  • DELETE, berarti trigger dijalankan ketika terdapat data / record yang dihapus

Manfaat dari penggunaan trigger :
  • Trigger merupakan salah satu mekanisme untuk menjalankan aturan bisnis dan menjaga integritas data dalam sebuah basis data. Mekanisme yang lainnya adalah penggunaan CONSTRAINT
  • Trigger dapat mengevaluasi status dari sebuah tabel sebelum dan sesudah terjadi perubahan data dan melakukan aksinya sesuai perbedaan yang terjadi
  • Trigger dapat melakukan perubahan cascade melalui melalui relasi tabel pada database, akan tetapi perubahan ini akan lebih efisien jika dieksekusi menggunakan referential integrity constraints.
  • Trigger dapat melakukan pencegahan akses atas data yang kompleks dibanding dengan menggunakan CHECK CONSTRAINT
  • Tidak seperti pada Check Constraint, Trigger dapat mereferensikan kolom / field dalam tabel yang berbeda.
Contoh membuat trigger :

CREATE TRIGGER {Nama_Trigger}
ON {Nama_Table}
FOR {DELETE | INSERT | UPDATE}
AS
{SQL Statement}

Syntax menghapus Trigger :
DROP TRIGGER {Nama_Trigger}

ALTER TRIGGER {Nama_Trigger}
ON [Nama_Table}
FOR {DELETE | INSERT | UPDATE}
AS
{SQL Statement}